PAPUA INDAH DAN DAMAI

Menyuarakan kedamaian dan keindahan bumi Papua untuk bangsa ini...

Halaman

Minggu, 24 Agustus 2014

PATUNG YESUS DI MANSINAM

Peresemian Patung Yesus Kristus di Pulau Mansinam
Mansinam, Papua - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) didampingi Ibu Negara Ani Yudhoyono tiba di Pulau Mansinam, Kabupaten Manokwari, Papua Barat, pada Minggu (24/8/2014) pagi. Di Pulau Mansinam ini, Presiden SBY dijadwalkan meresmikan situs perkabaran Injil berupa Patung Yesus Kristus setinggi 30 meter.

Selain meresmikan situs Perkabaran Injil tersebut, Presiden SBY juga dijadwalkan akan meresmikan sejumlah proyek di Papua Barat, baik yang dibiayai APBD maupun APBN, termasuk pabrik Petrokimia di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Teluk Bintuni, yang telah dirancang sejak 2010 dengan basis industri Petrokimia.

Bagi SBY, kunjungan ke Manokwari ini merupakan yang kedua selama menjabat sebagai Presiden RI. Sebelumnya, pada 2009, Presiden SBY telah berkunjung ke Pulau Mansinam. Saat itu, SBY berjanji akan membantu pembangunan situs pekabaran injil ini, dengan harapan Pulau Mansinam menjadi daerah tujuan wisata religi, dan untuk mengenal nilai-nilai sejarah dan religi pada masyarakat Papua.
 
http://gkiditanahpapua.org/wp-content/uploads/2014/08/mansinam.jpg
Patung Yesus Kristus setinggi 30 m di Pulau Mansinam
Saat tiba di Pulau Mansinam, Presiden SBY disambut tari-tarian yang dilakukan oleh masyarakat setempat, sebagaimana saat Presiden tiba di Pantai Waisai Torang Cinta (WTC), Raja Ampat, Papua Barat, Sabtu (23/8/2014) pagi, untuk membuka Sail Raja Ampat 2014.

Peresmian situs perkabaran injil Patung Yesus Kristus itu, tampak dihadiri, antara lain, oleh Menko Perekonomian Chairul Tanjung, Menteri Perindustrian MS Hidayat, Menteri Pekerjaan Umum Djoko Kirmanto, Menparekraf Mari Elka Pangestu, Mensesneg Sudi Silalahi, Sekretaris Kabinet Dipo Alam, Menteri Lingkungan Hidup Balthasar Kambuaya, dan Menteri Perhubungan EE Mangindaan.
 
SITUS PEKABARAN INJIL

Pulau Mansinam, Manokwari memiliki nilai sejarah yang tinggi bagi masyarakat Papua, teristimewa umat Kristiani warga Gereja Kristen Injili di Tanah Papua. Dari pulau ini, untuk pertama kali Injil Yesus Krsitus diwartakan ke seluruh pelosok tanah Papua.

Pulau Mansinam adalah pulau yang terletak di Teluk Doreri, sebelah selatan kota Manokwari, dengan luas 410,97 Ha. Pulau Mansinam merupakan titik penting pekerjaan zending (misi) di Tanah Papua. Di Pulau ini, tepatnya 5 Februari 1855, dua orang zendeling-werklieden (utusan) dari Jerman, C.W. Ottow dan Johann Gottlob Geissler menginjakkan kaki untuk pertama kalinya di Papua.

Pulau Mansinam telah dikembangkan sebagai situs peradaban rakyat Papua. Situs ini terintegrasi dengan pembangunan fasilitas peribadatan yang lain. Pengembangan kawasan ini diarahkan sebagai pusat wisata budaya dan religi.

Patung Yesus setinggi 30 m ini juga menjadi bagian dari pengembangan situs Pulau Mansinam ini sebagai pusat peradaban budaya dan religi di Tanah Papua.

Patung Yesus ini berdiri tegak membentangkan tangan menghadap ke arah barat. Patung yang dicat putih ini berdiri di atas bangunan yang terdiri dari empat pilar dengan corak etnik khas Papua. Patung Yesus Kristus raksasa di Pulau Mansinam ini menjadi simbol tempat pertama kalinya penyebaran Injil dilakukan di Tanah Papua.

Pembangunan patung tersebut memakan waktu kurang lebih dua bulan. Tinggi patung sendiri mencapai 14,5 meter. Sementara pilar penyangganya mencapai 15 meter. Bahan-bahan yang digunakan untuk patung tersebut di antaranya lempengan baja, tembaga, kuningan dan timah. Bahan tersebut dirakit setelah konstruksinya telah siap digunakan.

Jika dilihat dari Kota Manokwari, patung Yesus tersebut terlihat jelas berdiri tegak di antara pepohonan. Pulau Mansinam sendiri dipisahkan oleh laut yang berjarak sekitar 6 km dari Kota Manokwari.

Sementara itu di sisi kiri patung Yesus, sekitar 10 meter, terdapat patung setinggi sekitar 3 meter. Patung perempuan yang memegang guci air ini terlihat sedang hendak menyiram sesuatu. Patung ini berdiri tegak di atas sebuah bongkahan batu besar. Ada cerita menarik dari bongkahan batu tersebut. Menurut informasi, batu tersebut tidak bisa dipecahkan atau digeser dari lokasi asalnya. Para pekerja sudah berusaha untuk memecahkan dan menggeser batu tersebut berulangkali, namun tetap tidak berhasil. Tidak ada yang tahu pasti mengapa batu tersebut berbeda dengan batu lainnya. Sehingga pihak panitia pembangunan akhirnya menempatkan patung perempuan tersebut di atas batu itu. (AK)

0 komentar:

Posting Komentar