PAPUA INDAH DAN DAMAI

Menyuarakan kedamaian dan keindahan bumi Papua untuk bangsa ini...

Halaman

Selasa, 28 Oktober 2014

SEJARAH PEMUDA PAPUA DALAM SUMPAH PEMUDA

1414481734157569953
Sumber: Inilah.com
Sumpah Pemuda adalah satu tonggak utama dalam sejarah pergerakan kemerdekaan Indonesia dan sekaligus merupakan suatu pengakuan dari pemuda-pemudi Indonesia untuk persatuan. Ikrar ini dianggap sebagai kristalisasi semangat guna menegaskan cita-cita berdirinya negara Indonesia. 

Sumpah Pemuda dibacakan pada tanggal 28 Oktober 1928, yang merupakan hasil rumusan dari Kerapatan Pemuda-Pemudi atau Kongres Pemuda II Indonesia. 

Kongres Pemuda II dilaksanakan oleh organisasi Perhimpunan Pelajar Pelajar Indonesia (PPPI), sebuah organisasi pemuda yang beranggotakan pelajar dari seluruh wilayah Indonesia. Kongres tersebut dihadiri oleh berbagai wakil organisasi kepemudaan, seperti: Jong Java, Jong Batak, Jong Celebes, Jong Sumatranen Bond, Jong Islamieten Bond, Jong Ambon, pengamat dari pemuda Tionghoa, dsb. 

Pada rapat penutup, di gedung Indonesische Clubgebouw di Jalan Kramat Raya 106, dicetuskanlah isi "Sumpah Pemuda", sebagaimana tercantum pada prasasti di dinding Museum Sumpah Pemuda, sbb:

Pertama: 
Kami putra dan putri Indonesia, mengaku bertumpah darah yang satu, tanah Indonesia. 

Kedua: 
Kami putra dan putri Indonesia mengaku berbangsa yang satu, bangsa Indonesia. 

Ketiga: 
Kami putra dan putri Indonesia menjunjung bahasa persatuan, bahasa Indonesia. 


Pemuda Papua pada Sumpah Pemuda 


Di antara peserta Kongres Pemuda II tersebut terdapat dua pemuda dari Tanah Papua. Mereka adalah Poreu Ohee dan Aitai Karubaba. Keduanya diutus oleh Sultan Tidore, karena waktu itu Tanah Papua masuk dalam Kesultanan Tidore, sehingga perwakilan Papua itu menjadi bagian dari kumpulan Yong Ambon. 

Poreu Ohee yang memiliki nama lengkap Abner Poreu Ohee merupakan tokoh adat dari Tobati-Enggros, Waena. Poreu Ohee memiliki seorang anak yang bernama Ramses Ohee, yang merupakan pelaku sejarah Pepera 1969. Ramses dikenal sebagai seorang Ondoafi dari Waena, yang saat ini menjadi Ketua Barisan Merah Putih. 

Sedangkan Aitai Karubaba adalah pemuda Papua yang berasal dari Kampung Ambai, Serui. Makam Aitai Karubaba berada di Kampung Rondepi, Pulau Urfarari, Distrik Kepulauan Ambai. 

Fakta sejarah ini membuktikan sejak sebelum Indonesia memproklamasikan kemerdekaannya, di dalam dada orang Papua sudah bersemi Nasionalisme ke-Indonesiaan bersama putra-putri Indonesia dari daerah lainnya. 

Terungkapnya kehadiran kedua pemuda Papua tersebut dalam Sumpah Pemuda menunjukkan keinginan rakyat Papua bergabung dengan Indonesia sudah muncul sejak pelaksanaan Sumpah Pemuda 28 Oktober 1928. 

Untuk itulah kita hendaknya menghargai jasa kedua tokoh Papua ini yang telah bersusah payah dan turut serta menghadiri Sumpah Pemuda yang menjadi tonggak sejarah berdirinya Indonesia. (red)

0 komentar:

Posting Komentar